Freo itu nama beken sekaligus kependekan dari Fremantle, yaitu salah satu kota tua sekaligus kota pelabuhan di Australia Barat.

Kalau dari Bandara Perth, bisa ditempuh sekitar dua puluh menitan. Kalau lagi macet ya sekitar setengah jam-an. Enteng ituuuuhhhh 😬

Pokoknya, kalau ke Perth wajib mengunjungi Fremantle. Worth it banget lah!

Pemandangan menuju Freo juga keren loh! Ada suguhan rumah-rumah bergaya kolonial. Belum lagi deretan pohon Jakaranda dengan daun ungu-birunya (kalau lagi musimnya yaaa).

Dan, salah satu jujugan utamaku kalau ke Freo, ya kesini ini… ke Pasar Fremantle-nya buat menyenangkan perut 😁

Ini pintu masuk di South Terrace yang berhadap-hadapan dengan bangunan Food Court legendaris (langgananku tuh warung Thailand sama warung Jepang. Uenak dan murah!)
Anak-anakku dan pembantuku eh salah supirku eh ngawur… kancaku Ellen 😁
Pintu masuk dari arah Parry Street. Yang langsung disambut dengan aroma kambing bakarnya Fluffy Lamb Perth yang super ngetop itu. Eh ini warung sate asli Indonesia lohhh! Yang jual orang Indonesia. Pakai rempah Indonesia. Pedes. Dagingnya super empuk. Pokoknya jempol lima belas deh buat niy warung πŸ‘πŸ‘πŸ‘πŸ‘πŸ‘πŸ‘πŸ‘πŸ‘πŸ‘πŸ‘
Penjual camilan ringan agak berat kayak dendeng jerky, sosis kering atau salami, roti-rotian, kue-kue Brownie manis, mini tart, sushi, dim-sum, borek dan makanan Turki lainnya, pizza, makanan Jepang dan sebagainya. Pokoknya, makanan berat-ringan dari berbagai bangsa, adu aroma di dalam Pasar Fremantle ini ☺️

Lapak buah-sayuran segar yang (tentu saja) BERSIH 😁
Temanku terkena stroberigasm 😁😁😁
Banyak sandangan India di area ini. Baunya juga harum karena banyak yang jual dupa dan piranti meditasi/yoga.
Penjual perhiasan imitasi juga berderetan di sini.
Ini sama sekali tidak mirip dengan gelang di Malioboro lohhh! Ini gelangnya dari manik-manik yang lembut banget kalau dipakai ditangan kaki ataupun leher (bentuk kalung). Aku punya satu kalungnya, dibelikan ibuk mertua 😁
(gak takok!)
Antri di warung sate/BBQ Fluffy Lamb Perth. Aku pesan nasi bakar kambing dan Iga Bakar fenomenalnya.
Bisa nempel di Quokka itu buat nyelfie. Tapi aku ndak mau lahhh… kasihan Quokka-nya jelas kalah manis sama akyu (plak!)
Setelah kenyang sama dimsum di dalam pasar, kawanku memutuskan untuk upacara bendera di Parry Street 😁
Ada beberapa gereja dan bangunan tua mengelilingi Fremantle Market. Jadi kalau kesini, ya jalan-jalan masuk ke pasar sekaligus keluar juga. Bagus-bagus buat foto 😁
Fremantle yang terkadang lengang.
Mereka berhenti sejenak di lampu merah.
Gereja tua yang diapit gedung-gedung muda.
Gedung khusus parkiran yang warnanya nyelekit banget! Mangkel aku! Merusak atmosfir kuno dan elegan di area itu πŸ˜–
Masih di sekitaran Parry Street.
Bis-bis yang selalu berjaket iklan.
Bangunan kuno yang pintu masuknya di balik gedung! Kapan-kapan kita kesana deh 😁
Petugas sampahnya ganteng! Cuman aku malu mau motretnya…. takut diangkut juga
😁
Pot-pot bunga dengan mozaik keren, ada banyak bertebaran di seantero pusat kota Fremantle ini.
Ketemu rombongan demonstran baik hati yang bikin hidungku memanas menahan haru.
Mereka siap merangkul siapa saja tak perduli SARA.
Bunyikan klakson sebagai tanda simpati.
Selalu sumringah dan penuh kasih πŸ™
Iklan warung Turki yang selalu ramai pembeli, sebagai penutup tulisan ini πŸ™β˜ΊοΈ

Dimanapun kakimu melangkah dan inderamu menyecap merekam meresapi senandung… ingatlah satu hal penting : JANGAN NYAMPAH SEMBARANGAN!

Busselton, 3 Oktober 23:59 waktu Perth.