Menjadi diri sendiri di bumi pertiwi ternyata tidak mudah.
Malahan, saat seseorang ingin bahagia dengan jati dirinya, ternyata harus sering menangis sedih karena tidak tahan dengan riak cadas arus di sekelilingnya.
Ujung-ujungnya, seseorang harus kehilangan jati diri demi penyesuaian sekitarnya.
Ini awal mulanya dari mana ya?
———————————————————
Seorang anak, karakternya dibentuk dari lingkungan terkecilnya. Yaitu keluarga.
Anak, awal mulanya akan belajar meniru dahulu sebelum kemudian berevolusi menjadi pribadi dewasa sesuai dengan keinginannya.
Masalahnya, keinginannya ini disesuaikan menurut siapa dan apa?
Apakah sudah sesuai dengan kehendak orang tuanya? Masyarakatnya? Dan yang lagi ngetren, apakah sudah sesuai dengan agamanya?
———————————————————–
Tenang ae Jon! Aku gak akan mbahas masalah agama di sini.
Sadar diri lah aku nyaaaaa… aku iki sopoooo π
Di tulisan ini, aku cuman pengen mengeluarkan opini mengenai JATI DIRI.
Bahwa menjadi BERBEDA itu TIDAK APA APA.
“Isin mbak engkuk diomongi tonggo?”
Hemmm, apa tetanggamu ngasih makan tiap hari ke kamu?
Kalau jawabannya tidak, lah lapo direken!
“Lohhhh ya gak segampang itu mbak! Dirasani bendino loh… kan jadi gak nyaman. Aku gak bisa cuek mbak. Yo wes manut ae…”
Eh iki piye sih? Urusan personal dalam negeri kok keputusannya ada di congor e tonggo?
Misalnya yah (ini kisah nyata loh!).
Ada istri yang sudah bertahun-tahun tidak hamil. Dan hingga detik ini suaminya menolak untuk tes kesehatan sperma. Tapi si istri yang jadi bulan-bulanan omongan e tonggo.
Aku antara kasihan dan gemas.
Gemas karena si wanita tidak mampu membela diri. Gemas campur marah karena suaminya juga tidak membela dia.
Solusinya apa? Lohhhh gampang! Seret bojomu buat cek sperma. Trus belajar marah!
Kalau ndak bisa marah, bawa satu ember air comberan…
“Nggo opo mbak?”
Siramkan ke congor-congor yang tidak ada gunanya itu. Kamu tidak perlu berkata apa-apa. Disiram saja. Palingan kamu dipisuhi… tapi kan puas π
(*ADEGAN ITU HANYA BOLEH DILAKUKAN OLEH PROFESIONAL).
———————————————————–
“Mbak, gimana caranya biar bisa cuek koyok njenengan?”
Hemmmmmmm….. sebenarnya itu salah satu Hidayah Terbaik dari Tuhan buat aku (baca: Hidayah Si Hidayati).
Tapi jangan salah, character building (pembangunan karakter) itu bisa dicari dan dikembangkan.
Ingat, ini bukan merubah karaktermu loh ya. Tapi diperkuat aja. Jadi nek pisuh-pisahan kiy isok manteb! π
Begini, cara paling awalan itu: BANYAK BACA.
Kembali ke literasi. Baca banyak buku dan majalah. Wes pokok e moco ae sik! Ojok mentelengi shitnetron yang bikin karaktermu semakin ambyar!
Tak kandani yo rek! Aku kiy pede karena memang dikasih Hidayah urat malu tipis tapi wani.
Lah nek dirimu kebetulan pemalu, banyak baca aja. Gali pengetahuan seluas-luasnya.
Jadi kalau ada yang nggacor ngawur, bisa kamu skak-mat dengan ilmu!
Cara yang kedua: BANYAK OLAH RAGA!
Kalau kamu perempuan, ikuti erobik dan Martial Art ringan.
Tak jamin, percaya dirimu akan naik drastis!
Orang pede itu bisa dilihat dari cara jalannya βΊοΈ
Postur tegak dan cara jalan yang cepat dan langkah pasti. Copet ae keder rek!
Lah nek awakmu mlaku e bimbang, antara belok kanan dan kiri sik gak jelas. Belum lagi postur tubuh yang bungkuk dan kepala menunduk… yo gak salah nek sering nubruk wong!
Lah wong jalannya aja ndak fokus!
Udah dua cara itu saja dilakukan.
Ndak perlulah filler wajah. Ndak perlu glowang glowing. Ndak perlu ngotot diet sampek nggeblak mlebu RS!
Cukup dua itu aja.
Banyak Baca dan Hidup Sehat!
———————————————————–
Aku memang ra podo.
Suka nantang arus. Embuh oleh ilmu teko endi biyen iku π³
Aku ra podo tapi aku rapopo.
Aku tidak pernah mempermasalahkan mainstream di sekitar. Ya itu zona nyaman mereka.
Zona nyamanku memang agak antik, sedikit.
Asline sih, kalau di bumi +62 memang dianggap nyentrik. Tapi kalau di negara barat, opo meneh koyok Australia gini, aku dianggap biasa aja.
Wong barat itu menjunjung tinggi kebebasan individu rek.
Bah koen mlaku ndangak, mlaku miring, klambian seng! Selama ndak mengganggu ketertiban umum… ya dibiarkan!
Wes bengi. Tak turu sek rek!
Busselton 23012020. Jam 00:03 waktu Perth (sama kayak Bali)