Ada kawan baik yang memutuskan untuk keluar dari segala media sosial karena tidak tahan dengan keributan Pilpres.
Hidupnya sendiri sedang silang sengkarut jadi ya wajar kalau menutup dunia maya dan lebih memilih menyingsingkan lengan baju, menghadapi kericuhan di dunia asli.
Saya sendiri sempat juga ingin menutup dunia maya itu dan bersemedi.
Tapi kemudian saya berubah pikiran. Dunia maya memang bisa bikin orang stres (seperti saya) jadi semakin gendeng, tapi bisa juga jadi tempat saya tertawa sekaligus tetap menjalin komunikasi dengan banyak orang baik.
Masalah gebuk-gebukan Pilpres, saya tutup mata. Silahkan kalian gelut, saya joget aja.
——————————————————-
Musik itu cinta pertama saya.
Sebelum jantung dibikin dag dig dug dengan rasa sreng-greng pada laki-laki, saya sudah bertekuk lutut duluan pada musik.
Dari lahir, saya sudah mendengar alunan musik pop, rock, metal, disko hingga dangdut.
Ayah dan ibu saya suka joget. Saya ketularan.
Dari musik saya bisa menenangkan jiwa yang letih. Dari musik juga saya bisa mengobati depresi.
——————————————————–
Saat menulis ini, saya lagi menyetel Daft Punk lewat YouTube yang tersambung di Apple TV. Nanti ganti ke Black Eyed Peas, kemudian ganti ke lagu-lagu disko tahun 90an.
Saya sudah berlompatan kesana sini. Joget sendiri. Setelah malam sebelumnya saya kumat stresnya. Kena serangan kecemasan (anxiety attack) setelah membaca email ndak enak mengenai keuangan keluarga.
Tapi sekarang cemasnya sudah hilang. Berganti keceriaan setelah puas lompat sana sini, joget π
————————————————————
Saya ingat betul, ada kawan baik yang cinta mati sama saya, pernah njapri mengingatkan saya bahwa musik itu mendekatkan kita pada dosa π
Dia maksudnya baik, tentu saja. Ndak ingin lihat saya, yang disayanginya sepenuh hati ini, dirajam sama malaikat karena kebanyakan joget π
“Aku nek ga njoget malah nggawe duso. Soale bawaannya pengen marah dan howone pengen mangan uwong! Lak mending aku njoget seh, daripada ngantemi wong…”
Kawan saya tertawa, pasrah.
Musik itu pacar pertama saya. Dan akan selamanya saya cinta.
Saya milih dikuburkan saja daripada dilarang mendengarkan musik dan ndak boleh njoget lagi.
——————————————————–
Saat saya lagi sedih beneran, saya setel lagu-lagunya Sophie Ellis-Bextor. Terutama yang judulnya MIXED UP WORLD.
Right
Don’t want to bring you down
But I am really needing guidance now
What would you do within my shoes
(don’t cry) I’m going crazy
(stay high) I’ve never felt so low
(don’t hide) I want to turn and run
We’ve got to find a place to go
Just remember it’s a mixed up world
And when you’re feeLing life is just too tough
Just remember you’re a real tough girl
And all I see is contradiction and a lack of faith
Cynicism rules the day
I know it has it’s place
But I am really needing guidance now
Reminding me I’m strong inside
(stay high) and we’ll make it through this time
(don’t hide) I want to feel the sun
We’ve got to start to take control
(why) has this world gone insane
Saya senang sekali kalau karaokean dengan kawan lawas. Bisa puas tertawa sampai rahang sakit dengar mereka meringkik berusaha menirukan lagu yang disetel.
Bisa puas joget juga tanpa perduli akan dihakimi sebagai wanita sundal π€ͺ
Kawan-kawan lawas saya sudah paham saya ini siapa dan bagaimana π
Mereka cuma bisa melihat dan membatin saja kalau saya memang awet edannya.
———————————————————
Joget is my way to reach my happiness.
Jadi, berjogetlah Indonesia sebelum Joget itu dilarang ππππ
Busselton, 25 Februari 2019. Jam 11:18 (waktu Perth, sama kayak Bali)
Leave a Reply