Rangkain kata itu sudah terucapkan saat Indigo lahir empat tahunan yang lalu.
Andrea masih umur 6 tahunan waktu dia punya adik baru.
Dan dia sudah siap dengan beban dan tanggung jawab baru : njagain adiknya.

———————————————————-

Tuhan Maha Baik, saya dan suami diberikan urutan anak laki-laki dimana Andrea lahir duluan kemudian Indigo. Bukan sebaliknya.
“Aku sama ibuknya mungkin sudah bunuh diri kalau dibalik urutannya! Gak mungkin sanggup kalau Indigo lahir duluan tanpa ada Andrea bantuin kita,” kata Kurt sejujurnya pada banyak orang.
Iya. Andrea seperti malaikat berwujud manusia yang diberikan kepada saya dan Kurt sebagai hadiah.
Kurt bolak balik bilang kalau Andrea anak yang spesial. Anak istimewa. Karena memang begitu kenyataannya.
Andrea punya kedewasaan melebihi anak-anak seusianya.
Ada nakalnya tentu saja. Namanya juga anak-anak.
Tapi, dia akan sungguh-sungguh untuk tidak mengulanginya lagi kalau sudah dimarahi.
Andrea ndak suka dimarahi dan bisa sedih beneran kalau dia melakukan kesalahan dan dihukum.
Misalnya nih.
Andrea diam-diam bawa Ipad saat tidur biar bisa maen game Minecraft.
Ketahuan dong sama saya!
Lalu itu Ipad saya rampas dan dia tidak bisa pegang selama DUA BULAN penuh!
Bahkan Kurt sampai berusaha membujuk saya biar itu Ipad diberikan lagi tapi khusus wiken saja dan cuma setengah jam.
Tetap saya menolak.
Dua bulan ya dua bulan. Titik.
Andrea Sedih?
Ya dong!
Tapi setelah itu dia belajar dari kesalahannya untuk tidak lagi berbohong.
Masih untung ndak digampar kayak saya dulu kalau ketahuan bohong. Mama saya sangar sangat kalau sudah marah. Apalagi kalau ketahuan bohong. Walah, ajur!
Kenakalan lain kayaknya ndak gitu-gitu amat.
Misalnya nih. Dia protes dan marah waktu disuruh bersihin sesuatu karena ulahnya sendiri.
Hukumannya: di seret ke bawah shower dan dimandiin air dingin ndak sampai satu menit.

Tapi itu waktu dia masih usia balita. Sejak enam tahunan ke atas, kayaknya Andrea kok jarang dihukum lagi. Cuman diomelin aja.


——————————————————

Waktu Indigo Rogers lahir tahun 2014, saya kena depresi dan termasuk juga baby blues.
Berbarengan dengan suami yang kehilangan pekerjaannya sebagai dokter hewan (Baca kisah Marmut) dan kami yang harus pindah kontrakan.
Suami yang juga depresi, harus tertatih membangkitkan saya yang benar-benar ambruk mentalnya.
Disitulah Andrea muncul sebagai malaikat.
Dia yang sering menengok saya di kamar, hanya untuk mengecek apakah saya baik-baik saja.
Dia yang sering menjagai adiknya dan bahkan sudah bisa belajar menyuapi Indigo.
Waktu Indigo usia tiga tahunan, Andrea juga yang mengganti popoknya yang kotor karena BAB!
Saya marah besar pada suami karena Andrea loh yang sampai nggantiin dan mbersihin pantat Indigo! Bukan bapaknya!
“Daddy lagi sibuk kerja digudang & Indigo sudah terlanjur eek,” kata Andrea santai.
Dan semenjak itu, Andrea sendiri yang nggantiin popok adiknya. Baik yang basah karena pipis maupun yang ada kotorannya.
————————————————————-
Sejak saya mulai kerja di Supermarket Jerman setahunan yang lalu, Andrea juga yang inisiatif menyiapkan makan pagi Indigo. Bahkan suami saja ndak paham Indigo suka makan apa di pagi hari.
Ada banyak hal yang kami berdua berhutang pada Andrea.
Makanya, liburan ke Indonesia jadi hadiah khusus buat Andrea.
Dia juga yang paling sering dapat hadiah-hadiah mahal. Toh Indigo juga dapat lungsurannya ini kalau Andrea sudah bosan.

———————————————————–

Saya banyak ditanya kok Andrea bisa sebegitu baik dan nurutnya jadi anak? 
Pertama, kita diberkahi dengan Andrea yang karakternya memang penurut dan dewasa.
Kedua, saya ibu galak yang sudah mendisiplinkan Andrea sejak dia usia dua tahunan.
Anak, mau baik maupun berkarakter ndablek, kalau kita sebagai orang tua ndak bisa ngasih aturan dan memberikan pengasuhan yang terbaik ya bisa berantakan nantinya tingkah si anak.
Makanya, kalau ada anak yang gak tahu aturan, ndak sopan diluaran, pencak silat ndukur mejo istilahnya… Ya orang tuanya yang salah!
Anak, kalau dibiarkan jadi liar, ya bisa.
Anak liar, kalau dijinakkan ya tentu saja bisa!
Tergantung kita sebagai orang tua. Mau usaha (sedikit) keras bikin mereka baik atau dibiarkan saja jadi anak kurang ajar?
—————————————————-
Indigo dekat sekali dengan Andrea.
Bahkan saat sedang tidak enak badan, yang dicari adalah Mas Andrea-nya, bukan kita orang tuanya.
Makanya saya yang susah kalau Andrea ingin main bersama kawannya tanpa Indigo. Pasti yang kecil akan nangis jejeritan ndak mau ditinggal mas-nya. Jalan terbaik ya dialihkan perhatiannya: diajak main ke taman, misalnya.
———————————————————
Sejak Indigo sudah mulai bisa berceloteh, dia saya biasakan untuk memanggil andrea dengan sebutan “Mas”.
Jadi sampai sekarang ya dia manggilnya “Mas Ndea” atau “Masssandeaaaaa”.

Cuman Kurt saja yang masih gagal melafalkan “Mas” dengan baik. Sering kepleset jadi “Mes”……

Jumat 18 Januari 2019.
Pukul 4:14pm waktu Perth (sama kayak Bali).
*Semua foto adalah dokumen pribadi. Copyright Nila N. H. Rogers 2014-2018.